Sumber: Andika Martha, Mahasiswa Ilmu Sejarah, Universitas Andalas. |
Randang tidak asing lagi oleh masyarakat yang tinggal di daerah Sumatera Barat karena di daerah-daerah yang berada di Sumbar Mempunyai Rendang khas tersendiri. Randang adalah msakan daging yang dicampur dengan bumbu-bumbu yang dibuat pedas yang dimana proses memasaknya dilakukan secara berulang-ulang dengan menggunakan santan.
Randang di kinari sangat
berbeda dari rending-rendang daerah lain karena rendang di Kinari bentuknya
sangat hitam dan kering. Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan rendang
seperti daging, cabai merah, bawang putih, santan, kunyit, dan serai.
Rendang di kinari biasanya
digunakan pada saat upacara perkawinan, batagak gala dan mendoa. Biasanya
masayarakat kinari membuat rending secara bergotng royong seperti saat acara
perkawinan pada saat memasak rendang oleh pemilik rumah yang mengadakan pesta
perkawinan, msayarakat yang tinggal di sekitar daerah Kinari berbondong-bondong
membantu untuk memasakan rendang, pada saat memasaka si pemilik acara tidak
mengatakan memanggil masyarakat di kinari tetapi atas kesadaran masyarakat
tersebut terutama ibu-ibu untuk membantu untuk memasakkan rendang pada acara
upacara perkawinan secara sukarela dan membantu atas keiginan sendiri.
Pada saat batagak gala juga
begitu para ibu-ibu waktu acara tersebut memasak rendang secara gotong royong
yang dimana memasak secara bersama dan juga pada waktu acara mandoa juga
seperti itu biasanya masyarakat bergotong-royong untuk memasaka rendang
tersebut.
Di Kinari rendang yang berada
di luar kinari atau di daerah lain yang berada di sumatera barat mereka
menyebut rendang tersebut kalio menurut msayarakat kinari bentuk rendang
tersebut adalah hitam, berminyak dan kering yang dimana rendang kinari lebih
hitam dari pada rendang biasanya.
Pada saat memasak randang
biasnya masyarakat kinari memasaknya diluar rumah yang dimana biasanya memasak
tersebut di halaman ruman masyarakat kinari memasak secara gotong royong
biasanya membagi tugas masing-masing dan memasak pun menggunakn tungku besar
dan menggunakan kuali yang sangat besar. Dalam membawa peralatan
biasanya peralatan tersebut dicari bersama-sama dan apabila ada salah satu ibu
yang memasak tersebut punya maka ibu tersebut membawa peralatan tersebut.
Sumber: Yudha Suhatra, Mahasiswa Ilmu Sejarah, Universitas Andalas |
Rendang di kinari sudah go international yang dimana rendang kinari sudah dijual ke berbagai Negara tetangga
seperti Malaysia, rendang kinari tidak hanya di gunakan sebagai acara adat
tetapi juga diperjual belikan kepada masyarakat luar. Karena mempunyai ciri
khas tersendiri dari rendang lain rendang tersebut mudah dijual ke berbagai
daerah. Nama rendang kinari yang dijual tersebut bernama rendang Aina yang
dimana merupakan warisan kinari.
Entri ini ditulis oleh Andika Martha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar