Sumber: Daffa Muhammad Fadel Wibowo |
Majalah pariwisata Internasional dari New York, Amerika
Serikat, Budget Travel pada 2012 menetapkan Kawasan Nagari Pariangan di
Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat sebagai salah satu desa terindah di
dunia.
Kawasan Nagari Pariangan, Kabupaten Tanah Datar,
Sumatera Barat merupakan desa tertua di Sumbar. Setelah ditetapkan sebagai
"Desa Terindah di Dunia" versi majalah pariwisata Internasional dari
New York, Amerika Serikat, Budget Travel pada 2012, nagari ini semakin dikenal
dunia.
Menurut Budget Travel, nagari ini termasuk dalam daftar desa
terindah dunia yang menyuguhkan pemandangan indah, suasana tenang, dan udara
yang sejuk karena berada di ketinggian 500 hingga 700 meter di atas permukaan
laut.
Pariangan merupakan sebuah nagari tertua Minangkabau,
Sumatera Barat yang berada tepat di lereng Gunung Marapi yang masih aktif.
Nagari itu masih terjaga kelestariannya. Mulai dari budaya, adat istiadat dan
arsitektur bangunannya yang khas masih tetap ada dan bertahan sampai sekarang.
Bangunan rumah gadang lengkap dengan dinding yang terbentuk dari anyaman rotan,
serta berhiaskan ukiran kayu menjadi ciri khas kampung ini.
Berkat keindahan alam dan kebudayaannya yang masih terjaga,
Pariangan memiliki nilai keindahan yang khusus. Apalagi dengan adanya masjid
terbesar di abad ke-19, menambah kekayaan budaya tradisi, adat istiadat, cagar
budaya dan sejarah yang tak ternilai harganya.
Ketika mengunjungi Sumatera Barat, Rumah Gadang adalah
pemandangan yang akan Anda lihat disepanjang jalan, tidak jauh berbeda dengan
Nagari Pariangan. Setiap mata memandang, Anda akan melihat atap rumah gadang
yang khas.
Keunikan dari rumah Gadang di Nagari Pariangan adalah Rumah
Gadang disini terlihat sangat tua dengan kayu – kayu yang mulai lapuk dimakan
usia. Konon katanya Rumah Gadang disini dibangun tanpa menggunakan paku dan
masih menggunakan cara tradisional ketika membangunnya.
Selain rumah gadang yang sudah tua, desa ini juga memiliki
bangunan masjid yang dibangun pada abad ke-19, Masjid Ishlah. Masjid ini
dibangun ileh Syekh Burhanuddin yaitu seorang ulama besar Minang. Masjid ini
menjadi bangunan tertua di Nagari Pariangan dan uniknya masjid ini tidak
menggunakan arsitektur Gadang. Di masjid ini juga Anda dapat berwudhu
menggunakan air hangat.
Kesuburan tanah Nagari Pariangan tidak dapat diragukan lagi,
oleh karena itu Nagari Pariangan menjadi desa pertanian yang mana sebagian
penduduknya menjadi petani. Dengan menggunakan sistem berjenjang, hamparan
sawah disini tidak hanya menjadi sumber daya pangan warganya namun juga menjadi
spot yang tepat untuk berfoto ria. Udara yang sejuk dan haparan sawah yang
hijau akan memanjakan mata Anda. (fad)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar