Jumat, 07 Juni 2019

Nagari Pariangan, Surga di Indonesia

Sumber: Daffa Muhammad Fadel Wibowo




















Majalah pariwisata Internasional dari New York, Amerika Serikat, Budget Travel pada 2012 menetapkan Kawasan Nagari Pariangan di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat sebagai salah satu desa terindah di dunia.

Kawasan Nagari Pariangan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat merupakan desa tertua di Sumbar. Setelah ditetapkan sebagai "Desa Terindah di Dunia" versi majalah pariwisata Internasional dari New York, Amerika Serikat, Budget Travel pada 2012, nagari ini semakin dikenal dunia.

Menurut Budget Travel, nagari ini termasuk dalam daftar desa terindah dunia yang menyuguhkan pemandangan indah, suasana tenang, dan udara yang sejuk karena berada di ketinggian 500 hingga 700 meter di atas permukaan laut.

Pariangan merupakan sebuah nagari tertua Minangkabau, Sumatera Barat yang berada tepat di lereng Gunung Marapi yang masih aktif. Nagari itu masih terjaga kelestariannya. Mulai dari budaya, adat istiadat dan arsitektur bangunannya yang khas masih tetap ada dan bertahan sampai sekarang. Bangunan rumah gadang lengkap dengan dinding yang terbentuk dari anyaman rotan, serta berhiaskan ukiran kayu menjadi ciri khas kampung ini.

Berkat keindahan alam dan kebudayaannya yang masih terjaga, Pariangan memiliki nilai keindahan yang khusus. Apalagi dengan adanya masjid terbesar di abad ke-19, menambah kekayaan budaya tradisi, adat istiadat, cagar budaya dan sejarah yang tak ternilai harganya.

Ketika mengunjungi Sumatera Barat, Rumah Gadang adalah pemandangan yang akan Anda lihat disepanjang jalan, tidak jauh berbeda dengan Nagari Pariangan. Setiap mata memandang, Anda akan melihat atap rumah gadang yang khas.

Keunikan dari rumah Gadang di Nagari Pariangan adalah Rumah Gadang disini terlihat sangat tua dengan kayu – kayu yang mulai lapuk dimakan usia. Konon katanya Rumah Gadang disini dibangun tanpa menggunakan paku dan masih menggunakan cara tradisional ketika membangunnya.

Selain rumah gadang yang sudah tua, desa ini juga memiliki bangunan masjid yang dibangun pada abad ke-19, Masjid Ishlah. Masjid ini dibangun ileh Syekh Burhanuddin yaitu seorang ulama besar Minang. Masjid ini menjadi bangunan tertua di Nagari Pariangan dan uniknya masjid ini tidak menggunakan arsitektur Gadang. Di masjid ini juga Anda dapat berwudhu menggunakan air hangat.

Kesuburan tanah Nagari Pariangan tidak dapat diragukan lagi, oleh karena itu Nagari Pariangan menjadi desa pertanian yang mana sebagian penduduknya menjadi petani. Dengan menggunakan sistem berjenjang, hamparan sawah disini tidak hanya menjadi sumber daya pangan warganya namun juga menjadi spot yang tepat untuk berfoto ria. Udara yang sejuk dan haparan sawah yang hijau akan memanjakan mata Anda. (fad)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AINA, Randang Kinari Nan Lamak yang Go International

Sumber: Andika Martha, Mahasiswa Ilmu Sejarah, Universitas Andalas. Randang  tidak asing lagi oleh masyarakat yang tinggal di daerah...